SEKDES MEWAKILI KEPALA DESA SANDING TAMAN UCAPKAN PERMINTAAN MAAF KEPADA REKAN WARTAWAN

Table of Contents

KABUPATEN CIAMIS - Arogansi kekuasaan kembali dipertontonkan seorang oknum Kepala Desa Sanding Taman Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis yang diduga telah melecehkan profesi wartawan dan secara terang-terangan mengusir seorang wartawan berinisial A yang sedang berkunjung ke kantor desa tersebut.

Adapun kronologi kejadian terjadi pada hari Senin 1-12-2025, saat  wartawan berkunjung ke desa, lalu memberikan salam serta  memperkenalkan diri dari media, Sekertaris desa pun menyuruh wartawan untuk menunggu karena sedang ada rapat, setelah menungu sekitar 30 menit Sekertaris desa kembali menemui wartawan dan menyuruh untuk langsung menemui kepala desa.

Disaat wartawan menemui kepala desa dan memberikan surat kabar, kepala desa Sanding Taman langsung mengeluarkan ucapan nada mengusir dengan sikap serta nada tinggi dan pandangan mata melotot terkesan arogan.

Kedatangan wartawan  ke kantor desa bukan tanpa alasan, melainkan untuk menjalankan tugas jurnalistik, mencari menggali menyimpan menyebarluaskan informasi, juga sosial control memantau aktivitas pemerintahan desa.

Perlakuan yang dilakukan oleh oknum kepala desa ini jelas bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, khususnya Pasal 18 ayat (1) yang menegaskan larangan menghalang-halangi kerja jurnalistik.

Bagi pihak yang terbukti melanggar, ancaman pidana yang menanti adalah penjara maksimal 2 tahun atau denda hingga Rp500 juta.

Pelanggaran yang diatur dalam undang-undang tersebut termasuk tindakan mengusir wartawan, menyita alat kerja, hingga mengintimidasi

Saat dikonfirmasi siang tadi Kamis 4-12-2025, kepala desa Sanding Taman sedang tidak berada di kantor, hanya ditemui Sekertaris dan BPD desa Sanding Taman.

BPD serta Sekertaris desa membenarkan pada pada hari itu ada wartawan yang datang saat ada agenda rapat mendadak.

Mungkin karena kepala desa sedang  banyak pikiran sehingga tanpa sengaja terjadi salah paham.

Sekertaris desa didampingi BPD meminta maaf kepada wartawan atas kejadian tersebut, kejadian ini murni tidak ada unsur  disengaja.

"kami mohon maaf atas ketidak sengajaan kepala desa, karena biasa nya juga tidak seperti itu" pungkasnya.

PENULIS : DENI RODIANSYAH